Aku dulunya adalah sebuah mawar kecil yang kesepian dan
terlalu lugu untuk hidup. Akupun tak pernah mengerti kenapa aku harus terlahir
di kehidupan ini bila memang aku harus sendiri. Aku hanya memiliki 6 teman. Matahari,
bulan, bintang, tanah, udara, dan waktu. Mereka sangat berarti. Matahari yang
berbagi cahaya. Bulan yang menemaniku dan bintang yang menghiasi malam. Tanah dan
udara yang memberiku kehidupan. Serta waktu yang membawaku pergi jauh. tapi sayangnya... aku tau, mereka takkan sanggup menguatkanku. aku tetap kesepian. matahari yang takkan selamanya disana. bulan dan bintang yang terkadang bersembunyi di balik awan. udara yang mendorongku bergerak namun tanah yang mencengkramku tetap disini.juga waktu yang tak mau berbagi denganku.
hingga suatu saat ia hadir di sisihku, disampingku, dihidupku. menemaniku hingga aku lupa bagaimana rasa kesepian itu pernah ada. namun memang aku tidaklah sempurna. aku tau bahwa aku hanyalah seorang temannya dan takkan pernah hinggap dihatinya. hingga suatu saat ia bertemu dengan sosok bunga yang lebih indah dan memikat hatinya.ia lebih memilih tuk pergi meninggalkanku dan hidup bersamanya. hingga akhirnya mereka terpetik dan terangkai dalam kehidupan baru dalam sebuah fas untuk menghadirkan ketenangan di kehidupan yang lain.
aku ... aku yang kesepian
aku ... aku yang kehilangan
aku ... aku yang rapuh
aku ... aku yang melepasnya dengan setengah hati.
aku terlalu lemah untuk kehilangannya. terasa tanpanya hidup ini ingin membunuhku. helai demi helai daunku jatuh mengempas tanah dan nyaris sehelai mahkota terakhirku ini jatuh menyusul helaian yang lainnya. hingga akhirnya seekor kupu kupu datang menghampiriku. aku yang menutup hati ini terlalu rapat hingga akhirnya kehadiranmu kuhiraukan. aku takut mengenal dunia ini lagi. aku takut merasakan sakit tuk kedua kalinya. aku takut menitipkan hati pada jiwa yang salah -lagi.
mentari bersembunyi dibalikbukit, dan kau pergi tinggalkan aku dibalik bayang bayang kegelapan. aku pikir kau takkan pernah kembali menghampiriku. tapi aku salah ... ketika mentari keluar dari persembunyiannya. membawamu kembali datang kehadapanku. waktu membawaku berjalan menyusuri kehidupan. aku kini tak sendiri, kau membantuku berdiri tegak dan tegar. kau mengajariku semua yang takku tau. hingga akhirnya kusadari ... tak sepantasnya aku senaif ini. walau memang tak mudah bagiku menghapus luka masa lalu. aku hanya terlalu tenggelam dimasa lalu. dan aku harus tau, itu hanya nostalgia.
kau mengajariku arti hidup ini. kau mengajariku bahwa hidup jauh lebih berarti dari semua yang aku tau selama ini.
namun suatu saat kau menghilang. matahari pergi mengundang bulan dan datang menghapus bintang. aku kini benar benar mengerti arti kehadiranmu selama ini. kau telah mengisi ruang hati yang telah lama hampa. aku menunggumu dan tetap menunggumu dengan sebuah keyakinan yang ku pegang teguh. 'kau pasti kembali'. dan kali ini aku benar. kau kembali. namun melihatmu tak membuatku senang, aku semakin sedih.
kala melihatmu sekarat dengan kehilangan sebagian dari helaian sayapmu. aku tau itu lebih menderita dari masa laluku kehilangan dirinya, aku takmau kehilangan - lagi.
hingga akhrinya aku sadar. bukan kamu yang seharusnya pergi, tapi aku ...
tanah takkan membawaku lebih jauh. disinilah aku kekal berdiri. sampai matipun aku akan tetap disini. tapi udara membawamu terbang tinggi. duniamu yang lebih luas dariku. tanpaku, dunia takkan merasa kehilangan. mungkin tuhan menyisakan sehelai mahkota terakhir ini memang untukmu. karna ku tau, kau yang membutuhkannya. walau aku tau, tanpa mahkota itu. aku takkan hidup lebih lama lagi. tapi tanpa kamu aku akan tetap mati. dan tanpa aku, kamu dapat bunga yang lebih indah atau pergi menyusuri dunia dengan kupu kupu yang lain.
tenang, aku pergi dari hidupmu bukan berarti kamu akan pergi dari ingatanku. suatu saat nanti kita akan bertemu lagi di kehidupan lain yang lebih baik.